Doa Nabi Muhammad SAW

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Doa Nabi Muhammad SAW

Doa Nabi Muhammad SAW


Doa Nabi Muhammad SAW

Surat Al Baqarah: 286

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau Bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau Bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau Pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” 


Tafsir :

Allah tidak Membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala atas apa yang dikerjakannya, dan ia pun mendapat hukuman atas apa yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Rabbana, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Rabbana, janganlah Engkau membebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau Bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Rabbana, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau-lah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Lā yukallifullāhu nafsan (Allah Tidak Membebani seseorang) dengan ketaatan.

Illā wus‘ahā (melainkan sesuai dengan kesanggupannya) dan kemampuannya.

Lahā mā kasabat (ia mendapat pahala atas apa yang dikerjakannya), yakni pahala berbuat kebajikan, mengabaikan bisikan hati yang jahat, (menghindari) lupa, salah, dan keterpaksaan.

Wa ‘alaihā maktasabat (dan ia mendapat hukuman atas apa yang dikerjakannya), yakni balasan atas kejahatan, bisikan hati yang jahat, lupa, salah, dan keterpaksaan. Kemudian Allah Mengajarkan kepada kaum Mukminin, bagaimana seharusnya mereka berdoa kepada-Nya agar Dia Mengampuni dosa mereka akibat bisikan hati yang jahat, lupa, salah, dan keterpaksaan. Allah Berfirman :

Rabbanā (“Rabbana), ya Tuhan kami.

Lā tu-ākhidznā in nasīnā (janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa) dari ketaatan kepada-Mu.

Au akhtha’nā (atau kami tersalah), yakni mengabaikan Perintah-Mu.

Rabbanā (Rabbana), ya Tuhan kami.

Wa lā tahmil ‘alainā ishran (janganlah Engkau membebankan kepada kami beban yang berat), yakni beban dengan mengharamkan yang baik-baik sehingga kami harus meninggalkannya.

Kamā hamaltahū (sebagaimana Engkau Bebankan), yakni sebagaimana telah Engkau Haramkan.

‘Alal ladzīna ming qablinā (kepada orang-orang sebelum kami), yakni kepada Bani Israil. Mereka telah melanggar perjanjian dengan-Mu untuk tidak memakan daging unta, lemak sapi, dan lain-lain.

Rabbanā (Rabbana), ya Tuhan kami.

Wa lā tuhammilnā (janganlah Engkau pikulkan kepada kami), yakni janganlah Engkau bebankan kepada kami.

Mā lā thāqata lanā bihī (apa yang tidak sanggup kami memikulnya), yakni ketentuan-ketentuan yang tidak bermanfaat dan membuat kami tidak bisa beristirahat.

Wa‘ fu ‘annā, waghfir lanā, warhamnā (maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami) atas semua itu.

Aηta maulānā (Engkau-lah Penolong kami) yang paling dekat kepada kami.

Faη shurnā ‘alal qaumil kāfirīn (maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir). Ada yang berpendapat, maafkanlah kami, jangan sampai Engkau mengubah rupa kami seperti yang dialami oleh kaum Nabi ‘Isa. Ampunilah kami, jangan sampai Engkau menenggelamkan kami seperti yang terjadi pada Qarun. Dan rahmatilah kami, jangan sampai Engkau membinasakan kami seperti dibinasakannya kaum Nabi Luth. Setelah kaum Mukminin berdoa dengan doa ini, maka Allah Pun Menghapuskan dosa akibat bisikan hati yang jahat, lupa, salah, dan keterpaksaan, dari mereka dan orang yang mengikuti langkah mereka. Dia juga Melepaskan kaum Mukminin dari pengalihan rupa, penenggelaman dan pembinasaan.


Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama