Kisah Abah Guru Sekumpul Menghadiri Pemakaman Wali Penyangga Bala

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Kisah Abah Guru Sekumpul Menghadiri Pemakaman Wali Penyangga Bala

Kisah Abah Guru Sekumpul Menghadiri Pemakaman Wali Penyangga Bala


JANGAN BERBURUK SANGKA!!!

Ada seorang Sayyid setiap hari duduk-duduk di tempat perjudian.

Sampai suatu saat ajal datang menjemputnya, orang-orang kampung tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya.

Di saat wafatnya, hanya istri dan anaknya yang menunggui jenazahnya.

Tidak ada satu tetangga pun yang datang.

Tidak ada satu pun tetangga yang mau memandikan mengkafani dan mensholatkan jenazahnya.

Sang istri menangis melihat keadaan suaminya.


Sang Istri Berdoa :

"Yaa ALLAH.. Bagaimana dengan jenazah suamiku? apakah aku buang ke sungai Mahakam ini atau aku biarkan sampai Membusuk..???

Engkau Yang Maha Luas Rahmat-Nya, berilah petunjuk..."

Tiba-tiba masuk seorang tampan, tinggi dan rupawan.

"Assalamu'alaikum Yaa Syarifah...!!!

Tampak puluhan orang berjubah dan bersorban mengiringi dibelakangnya.

Wa'alaikumussalam Warohmatullah...

Saat melihat sang Guru, sang syarifah tersentak kaget bukan main, yang datang adalah Al-Imam Al-Quthubul Akwan Assyeikh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghoni Sekumpul.


Sang Syarifah Bertanya :

"Kapan Pian kesini Guru? Kal-tim Dan Kal-sel sangatlah jauh, apalagi kami di daerah Hulu Mahakam Kembang Janggut ini."

Jawab Guru Sekumpul :

"ALLAH Yang memudahkan.."

Tiba-tiba dari luar banyak orang kampung datang dan terperanjat seketika tahu bahwa yang datang Guru sekumpul.


Maka mereka pun keheranan dan salah satu dari penduduk berkata : 

"Wahai Guru, ini adalah orang yang senang berjudi, tiap hari duduk-duduk ditempat perjudian."


Guru Sekumpul tersenyum dan berkata :

"Apakah kamu melihat beliau sendiri main judi? atau beliau cuma duduk-duduk saja disitu tanpa main judi?"

Sang penduduk terdiam.

Abah Guru Sekumpul berkata :

"Beliau ini yang tiap hari kalian lihat di tempat perjudian, adalah seorang dzuriat Rasulullah SAW.

Beliau ini yang jadi penyandang bala di kampung sini. Beliau ini yang setiap malam pada saat kalian tidur beliau bangun dan sholat tahajud mendo'akan kalian. Beliau juga yang rela setiap hari duduk di tempat perjudian berdzikir dan memohon ampun untuk para penjudi agar mereka sadar.

Tapi kalian tidak tahu, kalian cuma melihat dengan pandangan dzohir saja. Beliau tidak terkenal dalam pandangan masyarakat bumi tapi sangat terkenal di langit."

Maka para penduduk menjerit dan menangis.

Yang biasa berjudi langsung sujud dan memohon ampun kepada ALLAH SWT.

Lalu kemudian jenazah beliau dimandikan, dikafani dan disholatkan hingga diantar ke pemakaman.

Hujan pun turun dengan derasnya usai pemakaman.


Abah Guru Sekumpul berkata :

"Jangan lagi kalian berkelakuan seperti itu, biar bagaimanapun zhahirnya, kalau sudah wafat bila wafat harus sangka baik dengan Makhluknya ALLAH SWT."

Dan hati-hati kata beliau..

"Kalau itu Dzurriyah Sayyidil Wujud SAW, kalau tadi tetap di biarkan seperti itu, sampai Syarifah itu sakit hati, tenggelam nanti desa kalian ini.

Murka Rasulullah SAW, murka juga ALLAH SWT."

Setelah itu Abah Guru Sekumpul beserta rombongan pamit pulang naik kapal.

Tapi ada yang aneh, kapal yang di tumpangi Abah Guru Sekumpul beserta rombongan itu tidak ada di Kaltim, sepertinya itu Kapal Alam Jabbarut kata Habib Husein Alaydrus, Singa Mahakam.

(Habib Abdillah alaydrus عبدالله العيدروس ).




Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama