Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.
Suratnya Rasulullah Kepada Raja Heraklius
Nabi Muhammad hidup sezaman dengan Heraklius, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang berkuasa sejak 610 hingga 641. Pada 622, Nabi Muhammad memutuskan hijrah ke Madinah dan menyebarluaskan ajaran agama Islam di sana. Pada awal pemerintahan Heraklius, wilayah Kekaisaran Romawi Timur banyak yang direbut oleh Islam.
Bahkan, Jazirah Arab, yang sebelumnya terpecah belah, berhasil disatukan kembali. Pada sekitar 625, Heraklius merebut beberapa wilayah yang terlepas dari kekuasaannya. Tidak lama setelah itu, Heraklius mendapat surat dari Nabi Muhammad. Surat yang ditulis oleh Dihya al-Kalbi itu dikirim melalui Gubernur Bostra al-Sham di Suriah. Isi surat Rasulullah kepada Heraklius adalah ajakan untuk masuk Islam. Dalam suratnya, Rasulullah mengatakan bahwa apabila Heraklius memeluk agama Islam, maka Allah SWT akan memberikannya pahala yang berlipat ganda.
Berikut isi surat Rasulullah kepada Heraklius dan terjemahannya.
"In the name of God, the Beneficent, the Merciful. This letter is from Muhammad the slave of God and His Messenger to Heraclius, the ruler of the Byzantines. Peace be upon him who follows the right path. I am writing this invitation to call you to Islam. If you become a Muslim you will be safe - and God will double your reward, but if you reject this invitation of Islam you will bear the sin of having misguided your subjects. Thus do I urge you to heed the following: “O People of the Scriptures! Come to a word common to you and us that we worship none but Allah and that we associate nothing in worship with Him, and that none of us shall take others as Lords beside Allah. Then if they turn away, say: Bear witness that we are Muslims.” Muhammad, the Messenger of God."
Terjemahan isi surat Rasulullah
"Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Surat ini dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius, penguasa Bizantium. Assalamu'alaikum orang yang mengikuti jalan yang benar. Saya menulis undangan ini untuk mengajak Anda masuk Islam. Jika Anda menjadi seorang Muslim Anda akan aman - dan Tuhan akan melipatgandakan pahala Anda, tetapi jika Anda menolak undangan Islam ini, Anda akan menanggung dosa karena menyesatkan rakyat Anda. Jadi saya mendorong Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut :
“Wahai Ahli Kitab! Sampailah pada suatu kalimat yang umum bagi Anda dan kami bahwa kami tidak menyembah selain Allah dan bahwa kami tidak menyekutukan apa pun dalam penyembahan kepada-Nya, dan bahwa tidak seorang pun di antara kami akan menjadikan yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Kemudian jika mereka berpaling, katakanlah: Bersaksilah bahwa kami adalah Muslim. Muhammad, Utusan Allah."
‘Abdullah bin ‘Abbas mengatakan: Sesungguhnya Abu Sufyan bin Harb bercerita bahwa Heraklius, Sang Raja Romawi mengutusnya. Kemudian bersama Dihyah Al-Kalbiy membawa surat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Raja Heraklius ke daerah Bushra. Ia pun menyerahkan surat tersebut kepada Heraklius, dan Heraklius membaca surat yang isinya :
“Bismillahirrahmanirrahim. Dari Muhammad seorangan Hamba Allah dan Utusan Allah, kepada Heraklius sang Raja Agung Romawi. Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk. Amma Ba’du. Aku mengajakmu untuk mentauhidkan Allah, masuk Islam lah, maka engkau akan selamat dan Allah akan meberikanmu 2 ganjaran. Maka jika engkau berpaling, engkau akan menanggung semua dosa rakyat dan pengikutmu, (kemudian Nabi menulis ayat), “Katakanlah (Muhammad): Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju satu kalimat yang sama di antara kami…” hingga ayat, “Saksikanlah bahwa kami adalah seorang Muslim.” (QS. Ali Imran: 64)
Respons Heraklius
Sewaktu Heraklius menerima surat tersebut, Kekaisaran Bizantium sedang merayakan kemenangan mereka atas Persia. Meski berbeda keyakinan dengan Nabi Muhammad, Heraklius tidak menolak surat dari Rasulullah. Berbeda dengan respons penguasa Kekaisaran Sasaniyah, yang lebih dulu mendapat kiriman surat dari Nabi dan merobeknya, Heraklius lebih mengutamakan mencari kebenaran tersebut. Heraklius juga berusaha mencari seluk-beluk tentang Nabi Muhammad dengan bertanya kepada Abu Sufyan, pemimpin klan Umayyah, yang kala itu juga belum memeluk Islam. Kendati tidak masuk Islam sampai akhir hidupnya, Heraklius mengakui kebenaran agama Rasulullah. Sedangkan Nabi Muhammad tetap melanjutkan dakwah Islam hingga akhir hidupnya pada 632 melalui berbagai macam cara.
Semoga Bermanfaat.
Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.
Terimakasih Dan Sampai Jumpa.
Kategori : Quote, AskPedia, AskNews, Perpustakaan, Nasional, Internasional, Flora & Fauna, Tehnologi, Properti, Travel, Sport, Food, Kesehatan, Populer, Entertainment, Agama, Vidio.
Posting Komentar