Isra Mi’raj : Perjalanan Malam Rasulullah Bersama Malaikat Jibril

Ask Dunia Dalam Berita - Berita Dalam Dunia.

 Ask - www.Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Isra Mi’raj : Perjalanan Malam Rasulullah Bersama Malaikat Jibril 

Isra Mi’raj, salah satu peristiwa penting dalam kalender Islam, diperingati pada tanggal 27 Rajab. Perjalanan ini dibagi menjadi dua bagian: Isra dan Mi’raj. Pada bagian pertama, Isra, Rasulullah SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Yerusalem. Masjidil Aqsha adalah situs suci yang juga dikenal sebagai Haram Al Sharif atau Noble Sanctuary.

Isra Mi’raj : Perjalanan Malam Rasulullah Bersama Malaikat Jibril

Pada bagian kedua, Mi’raj, Rasulullah naik dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh, melintasi Sidratul Muntaha dan akhirnya mencapai Mustawa. Ibnul Qayyim berpendapat bahwa perjalanan ini dilakukan oleh Rasulullah dengan tubuh dan jiwa beliau. Rasulullah menempuh perjalanan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis dengan mengendarai Buraq, didampingi oleh Malaikat Jibril. Buraq digambarkan sebagai makhluk dengan kepala wanita, tubuh kuda, sayap, dan ekor burung merak.


Setibanya di Baitul Maqdis, Buraq diikat di pintu Masjidil Aqsha, dan Rasulullah memimpin shalat berjamaah bersama para nabi. Setelah itu, Mi’raj dimulai, dan Rasulullah dibawa oleh Malaikat Jibril menuju langit dunia. Di langit dunia, Rasulullah bertemu Nabi Adam yang menyambutnya dengan salam dan menetapkan nubuwah beliau. Allah SWT memperlihatkan roh para syuhada di sisi kanan dan roh orang-orang celaka di sisi kiri.


Rasulullah kemudian naik ke langit kedua, bertemu dengan Nabi Yahya ibn Zakariya dan Nabi Isa ibn Maryam, lalu ke langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf, ke langit keempat bertemu dengan Nabi Idris, dan ke langit kelima bertemu dengan Nabi Harun ibn Imran. Di langit keenam, Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa ibn Imran yang menangis karena umat Rasulullah lebih banyak yang masuk surga dibandingkan umat Nabi Musa.


Di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Setelah itu, Rasulullah naik lagi menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang dekat dengan Surga, lalu ke Baitul Ma’mur yang dikelilingi oleh para malaikat. Dari Baitul Ma’mur, Rasulullah dibawa naik untuk bertemu dengan Allah SWT tanpa perantara. Allah SWT mewahyukan perintah shalat fardhu sebanyak lima puluh waktu.


Nabi Musa menyarankan Rasulullah untuk memohon keringanan kepada Allah SWT. Akhirnya, Allah mengurangi kewajiban shalat fardhu menjadi lima waktu sehari. Peristiwa Isra Mi’raj ini mengajarkan pentingnya menjaga shalat lima waktu sebagai pilar agama.





والله اعلم

Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.


Ask Dunia Dalam Berita - Berita Dalam Dunia.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama