Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh & Nusantara

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum.. Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh & Nusantara

Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh & Nusantara

Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh & Nusantara

Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh dan Nusantara

Sebagian besar masyarakat di Aceh percaya bahwa ramalan Tengku Syiah Kuala tentang Aceh masa depan ada benarnya.

Ramalan tersebut tertuang dalam sebuah kitab berjudul Mandiyatul Badiah yang ditulis oleh Tgk. Syiah Kuala.

Bagaimana sebenarnya isi dari ramalan Tengku Syiah Kuala tersebut?

Berikut kami sajikan informasinya.

Konon, Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala dan Sulthan Iskandar Muda pernah mendapatkan wasiat dari Nabi Khidir a.s. saat berada di istana Kutaraja Banda Aceh yang tertulis dalam Kitab Mandiyatul Badiah. Inilah yang banyak dipercaya oleh masyarakat Aceh dan sekitarnya sebagai Ramalan Syiah Kuala.

Ramalan Syiah Kuala memberikan gambaran bagaimana Aceh dulu dan Aceh di masa yang akan datang.

Banyak orang yang percaya bahwa Ramalan Syiah Kuala ini akan benar-benar terjadi dan mempengaruhi kehidupan mereka.

Ramalan Syekh Abdul Rauf Syiah Kuala Tentang Aceh

Kitab Mandiyatul Badiah

Dibacakan oleh Tengku Ilyas Puteh, seorang pembaca kitab dalam huruf Arab kuno, Ramalan Syiah Kuala antara lain berbunyi sebagai berikut:

Bahwa kurang lebih dalam tahun 1260H, Nanggroe Aceh akan di timpa bala bencana.

Bahwa dalam tahun 1320H, Aceh akan dikalahkan oleh kerajaan BA yang datang ia dari pihak barat. 

Bahwa beberapa lama kemudian (kurang lebih) 45 musim kerajaan BA dikalahkan oleh kerjaan JIM yang datang ia dari Matahari terbit.

Bahwa kurang lebih empat musim menguasai Aceh oleh kerajaan JIM tiba-tiba ia keluar dengan sekelip mata karena ia dikalahkan oleh Peuraja Ajam, Peuraja Gajah, Peuraja Cagee, Peuraja Singa dan Peuraja sebagainya.

Setelah kerajaan Jim keluar maka Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainya atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan Nanggroe Aceh dan negeri dibawah angin lainya bernama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif dan berakhir dengan huruf Jim.


Kerajaan itu akan berdiri sampai kuat, tetapi negeri itu penuh dengan huru-hara dan banyak pertumpahan darah. Rakyat banyak melakukan kemudlaratan dan kehidupan mereka susah, perdagangan mahal, pakaian dan makanan mahal, yang pandai tutup mulut, orang besar banyak dusta, semua rakyat berpaling muka dari pembesar pembesar itu, perampasan terjadi disetiap simpang, tidak bersenjata dan banyak orang dimasa itu sangat suka merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku ALLAH dan bermusuh dengan agama yang ada dibumi.

Bahwa waktu itu ummat Islam banyak tersesat karena kurang Ilmu, kurang Amal, lemah Iman dan banyak Dosa. Ketika itu banyak ummat Islam meninggalkan mazhab yang empat dan membuat mazhab kelima dan itulah tanda huru hara serta kutuk dan bala.


Manusia pada waktu itu banyak membuang adat-istiadat sendiri dan memakai adat-istiadat orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad Saw, dan mengkafirkan 'Itiqad Ahlul Sunnah Waljama'ah. Pada waktulah orang Negeri banyak mengikut huruf enam dan ada juga yang suka kepada huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbal 'alamin.


Bahwa nanti akan datang pada suatu masa rakyat akan bangkit dengan penuh amarahnya seperti api membara, bermaksud membela negeri dan bermaksud hendak melepaskan diri dari kuning dan merah, dan sebagainya. Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam dan pada akhrinya yang memindahkan kuning dan merah dialah yang menang, yakni golongan yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta berdirilah agama menurut Ahlul Sunnah Waljama'ah yang bermazhab dengan majhab dari majhab yang empat. Nanggroe aman, damai, adil, makmur seperti dahulu kala, yakni akan menang orang orang yang beriman. Wassalam.


Pada tahun 1440 H. Negeri Acheh Akan dikuasai oleh Kerajaan Ajam (Rakyat) yang dipimpin oleh pemimpin yang timbul dari rakyat yang berdarah pemimpin ade. Manusia pada waktu itu kuat agamanya, kuat imannya. Bidang ibadah dan pengajian di Dayah-dayah sangat ramai dari orang menuntut ilmu, tapi manusia pada waktu itu banyak yang takut, baik orang biasa, tgk-tgk, tgk-tgk dayah, orang mengaji dan tgk-tgk di kampung-kampung sangat takut kepada penyakit yang tidak dapat dikesan, diperiksa dengan alat medis. Penyakit itu dianya, tenun atau sihir, karena banyak manusia kala itu juga menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu sihir atau ilmu hitam. Kala itu, masa datangnya pemimpin ade yang menjalankan adat dan hukom. sampai negeri aman, damai, adil dan makmur, sejahtera seperti dahulu kala. (akan berdiri kembali Kesulthanan Acheh Serambi Mekkah Wal aman).

Wasalam Wahusnul Khatimah Ala Mantabial Huda.

Wallahu Aklam Bissawab.



Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.

Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama