Karomah Isyarat Mbah Diem, Presiden Kiyai & Wakilnya Kiyai Dulu Ada Gus Dur Sekarang Makruf Amin

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Karomah Isyarat Mbah Diem, Presiden Kiyai & Wakilnya Kiyai Dulu Ada Gus Dur Sekarang Makruf Amin

Isyarat Mbah Diem Presiden Kiyai Dan Wakilnya Kiyai Dulu Ada Gus Dur Sekarang Kiyai Makruf Amin

Pandeglang di era tahun 80'an menjelang Pemilu 1982 terasa berbeda. Rezim Orba saat itu begitu ofensif menyerang mental beberapa pemuka agama di Pandeglang tidak terkecuali KH. Muhammad Dimyathi yang lebih dikenal dengan sebutan Abuya Dimyathi. 

Abuya Dimyathi adalah seorang ulama besar Banten sekaligus sesepuh PPP di Pandeglang dan sekitarnya meskipun bukan pimpinan atau anggota PPP secara tertulis. Di Pandeglang, umat islam begitu militan mendukung PPP saat itu. 


Suara Golkar tenggelam di daerah ini. 

Rezim Orba yang represif tentu marah melihat kenyataan ini. Maka mulailah daerah Pandeglang diisolasi dari dunia luar. Barang kebutuhan pokok terutama minyak tanah dihentikan pasokannya ke daerah ini.

Warga mulai kekurangan bahan bakar untuk memasak atau menyalakan lampu. Abuya Dimyathi yang mengetahui hal segera menyuruh warga untuk mengambil air di kolam rumahnya. Dengan karomah beliau, maka air kolam itu berubah menjadi minyak tanah sehingga bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak. 

Dengan pandangan lurus ke depan seakan-akan menerawang ke masa depan dan air mata menetes di pipinya, Abuya Dimyathi berkata, "Kelak Indonesia akan di pimpin oleh presiden dan wakil presiden dari kiai." Ucapan ini diulang oleh beliau sampai tiga kali. Dan pada ucapan ketiga beliau berkata, "Cicit Syekh Nawawi akan menjadi wakil presiden."

Waktu terus berlalu, Rezim Orba tumbang pada 1998. Satu dasawarsa lebih akhirnya ramalan Abuya Dimyathi terbukti. Indonesia memiliki presiden dari trah kiai. 

Kini kita sedang menunggu ramalan kedua Abuya Dimyathi tentang wakil presiden kiai itu. Kita semua Insya ALLAH akan menjadi saksi tangan-tangan takdir menari, meluluhlantakan fitnah yang berkobar saat. Insya ALLAH Indonesia Jaya.

Sumber dari "Mutiara Banten di ujung Barat" Tempo edisi 1999.



Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama