Wali Alloh Tanpa Nama Dan Tanpa Gelar

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Wali Alloh Tanpa Nama Dan Tanpa Gelar

Wali Alloh Tanpa Nama Dan Tanpa Gelar

Suatu hari sekitar akhir bulan Desember tahun 2001 yakni 11 bulan sepeninggal Ayahku, aku bertemu dengan orang gila (Al-majnuni Murokab) tak jauh dari makam seorang wali di daerah Tuban.. Dia duduk berbicara seperti sedang berbicara dengan seseorang, dia berbicara seperti ini :

"Andaikan mereka tahu bahwa ada Wali Tanpa Nama Tanpa Gelar yang memiliki kemampuan seperti Wali Quthub.. Niscaya mereka akan datang berbondong-bondong setiap hari mencium tangan wali tanpa nama tanpa gelar tersebut dan minta di doakan hajatnya, jika Wali tanpa nama tanpa gelar itu telah wafat. Niscaya mereka akan berlama-lama dipekuburannya berdzikir, berdoa dan bermuhasabah diri meminta ampun kepada ALLOH MAHA PENGAMPUN atas dosa-dosa mereka selama ini.

 Andaikan mereka tahu jika mereka Sami'na wa atho'na kepada wali tanpa nama tanpa gelar, niscaya ALLOH SWT akan angkat derajatnya. Namun sayang sekali karena wali tersebut tanpa nama dan tanpa gelar, maka ia seringkali dilupakan dan diabaikan oleh setiap orang.."


Aku yang dengar percakapannya terkejut dan tergumam :

"Hahhh..??? Betulkah ada wali tanpa nama tanpa gelar yang kemampuannya seperti Wali Quthub..? Siapakah wali tersebut..?" 

Persoalan ini menggelegar dibenakku..

Dengan sedikit rasa takut dan was-was aku dekati dia karena ingin tahu siapa sebenarnya wali tanpa nama tanpa gelar yang disebutkan itu..?


lalu terjadi dialog antara aku dan orang gila itu :

Aku : Maaf Pak, tadi saya dengar Bapak ada berbicara panjang lebar dan berbicara tentang wali tanpa nama tanpa gelar.. Siapakah sebenarnya wali tersebut Pak..? Mengapa sedemikian hebatnya wali tanpa nama tanpa gelar tersebut hingga kemampuan dan derajatnya hampir menyamai Wali Quthub..?


Orang gila tersebut menoleh kearahku lalu berkata :

Kamu siapa..? Kamu mencuri dengar bualanku ya..? Apa pentingnya kamu perlu tahu tentang wali tanpa nama dan tanpa gelar..?

Ucapnya dengan nada agak tinggi.. Mendengar ucapan suaranya yang agak bernada tinggi dan kasar, membuat aku sedikit risau dan gelabah, lalu aku berkata :

Maaf Pak, bukan maksud saya untuk menyinggung perasaan atau mencuri dengar percakapan Bapak.. Saya seorang muhibbun pecinta para Wali-wali ALLOH.. Kadang-kadang saya dan para sahabat saya berziarah ke makam para wali, saya teringin tahu dan tertarik dengan wali tanpa nama tanpa gelar yang Bapak sebutkan.. Kalau boleh tahu, Siapakah wali tersebut Pak..?


Orang gila itu tertawa terbahak-bahak dan berkata :

HA HA HA HA HA HAA ..... dasar pemuda bodoh.. Namanya juga wali tanpa nama tanpa gelar.. Tentu saja aku tidak tahu nama wali tersebut dan apa gelar kewaliannya, kamu ini nampak saja cerdik tapi ternyata bodoh..! HA HA HA HA HA..

Ucapannya menusuk hatiku dan membuat ku sedikit merasakan emosi karena dia menyebut aku pemuda bodoh sambil Ketawa besar. Wajah ku merah padam menahan sedikit emosi. Sepertinya aku salah sangka kukira orang gila tersebut orang yang dapat diajak bicara, tapi sebaliknya dia mengatakan aku pemuda bodoh. Tapi aku memang betul bodoh adanya Hahaha.. Benarlah apa yang dia katakan namanya juga wali tanpa nama tanpa gelar jadi mana ada orang yang tahu nama wali tersebut..? Siapa yang tahu gelar wali tersebut sedangkan wali tersebut tanpa gelar..? Ahh sudahlah sebaiknya aku abaikan saja dia, aku pun terus membalikkan badan dengan wajah masam hendak meninggalkan orang gila tersebut.


Tiba-tiba dia berkata :

Hai pemuda bodoh mau kemana kamu..? Kamu ini bagaimana, datang pun tidak mengucapkan salam.. Malah pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam pula.. Baru diejek begitu saja sudah bermuka masam dan emosi, apakah mursyidmu yang seorang Wali Quthub tidak mengajarkanmu untuk mengucapkan salam saat datang dan pergi..? Apakah mursyidmu yang seorang wali tidak mengajarkanmu untuk bersabar menahan celaan dan hinaan..?


Langkahku terhenti.. Astaghfirulloh .... Hatiku tersentak, betul juga, aku tadi datang tanpa mengucapkan salam kepadanya sebelum bertanya dan kini aku juga pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam.. Dan tak kusangka dia menyebut mursyidku seorang Wali Quthub.. Sepertinya dia mengenal mursyidku..

Kemudian aku kembali menghampirinya dan berkata :

Assalammu' alaikum Pak.. Mohon maaf Pak, atas kelancangan dan sikap saya karena datang dan pergi tanpa mengucapkan salam, Sekali lagi saya mohon maaf.. 

(sambil mencoba memegang tangannya untuk menyalam dan mencium tangannya).. Orang gila itu menepis tanganku seraya berkata : Sudah..! Cukup minta maaf saja.. Tak perlu cium tangan..

Aku jadi serba salah, Tiba-tiba suasana menjadi senyap sejenak beberapa menit, aku diam dan dia pun diam.. 


Setelah beberapa menit.. Lalu dia pun berkata : 

Kenapa kamu masih disini..?

Tidak ada apa-apa Pak.. Saya masih bertanya-tanya dan ingin tahu siapakah Wali tanpa nama dan tanpa gelar yang dimaksudkan..? 


orang gila itu lantas bertanya :

Kamu ini tak faham-faham juga, sudah berapa lama kamu belajar Tassawwuf pada Gurumu..?


Aku menjawab :

Sudah hampir 10 tahun Pak.. 


Lalu orang gila itu berkata sambil menepuk pahanya :

Sudah 10 tahun..? Masih belum tahu wali tanpa nama dan tanpa gelar.. Apakah mungkin Gurumu tidak memberitahumu..?


Aku menjawab :

Saya sering membaca dan mendengar khotbah dari Guru saya Pak.. Tapi saya belum tahu dan belum pernah mendengar ada wali tanpa nama dan tanpa gelar, dan Guru saya pun tidak pernah menyebutkan siapa wali tersebut.


orang gila itu tertawa (Hahaha) lalu berkata :

Sebenarnya Gurumu ada menyebutkannya.. Bahkan berulang-ulang kali menyebutkannya.. Hanya saja kamu yang tak faham-faham dengan maksud Gurumu.. Lagi pula sebutannya wali tanpa nama dan tanpa gelar jelas gurumu tidak tahu nama wali tersebut dan tidak tahu gelar wali tersebut.. Tapi kamu sendiri tahu siapa wali tersebut, bahkan wali tersebut begitu dekat denganmu..

Aku tergumam dan berkata dalam hati, Aikkk.?? Aku sudah mengenal wali tersebut..? siapa dia..?


Orang gila itu tertawa kecil :

He..he..he.. Wali tanpa nama dan tanpa gelar itu adalah orang tuamu sendiri.. Nah sekarang aku tanya kamu.. Sememangnya aku kenal siapa nama orang tuamu dan gelar bagi orang tuamu..? Tentu aku tak tahu..

aku jadi bertambah bingung dan semakin tertanya-tanya.. 

Orang tuaku..? Maksud Bapak kedua orang tuaku adalah wali tanpa nama dan tanpa gelar..? mengapa pula begitu..?


Orang gila itu menatap mataku dengan tajam.. Lalu bangkit dari duduknya dan berkata :

Apakah kau tidak tahu tentang Uwais Al-Qorni..? Salah satu sahabat yang tidak pernah bertemu NABI secara fisik dan juga seorang wali..? Apa yang menyebabkan dia memiliki derajat yang begitu agung hingga namanya terkenal di langit walau dibumi tak ada seorangpun mengenalnya..? Kau tahu..??!!

Uwais al-Qorni pernah berkata bahwa ibunya pernah berkata dan mendoakannya : Anakku Uwais , aku tahu hatimu begitu sangat mencintai dan menginginkan dapat bertemu NABI MUHAMMAD SAW.. Namun kini kau datang padaku dengan wajah dirundung sedih karena tak berhasil menemui ROSULULLOH SAW dan kau memilih segera pulang karena memikirkan dan merisaukan aku ibumu ini nak, dan aku ridho padamu, YAA ALLOH, Engkau MAHA TAHU, saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah ridho pada anakku.. Maka terimalah ridhoku yaa ALLOH dan ridhoilah anakku Uwais..


Orang Gila itu berkata lagi :

Dan apa kau tidak kau tahu bahwa Sulthonul AULIYA SYEIKH ABDUL QODIR JAILANI , dimasa kecilnya ketika dirampok malah berkata jujur tentang kantung emas yang ia bawa, perampok itu keheranan mengapa dia malah jujur mengatakan kantung emas yang dibawanya, padahal setiap orang yang kena rampok selalu berbohong tentang bawaannya dan berusaha menyembunyikannya dari perampok.. Lalu kau tahu apa kata SYEIKH ABDUL QODIR JAILANI..? Beliau berkata :

Ketika aku hendak pergi menuntut ilmu ibuku berpesan : Anakku.. Bila engkau bertemu dengan siapapun maka jujurlah jangan berbohong, sungguh ibu lebih ridho bila engkau jujur, sekalipun engkau harus kehilangan harta dan bekalmu daripada kau harus kehilangan kejujuranmu..


Orang gila itu terus berkata kepadaku :

Lihatlah ibumu, berapa lama dia menanggung dirimu dalam perutnya..? Apakah kau sanggup menahan perih dan pedih seperti dirinya hanya untuk menginginkan kau lahir di dunia hingga bertarung nyawa agar kau dilahirkan sehat dan selamat..? Apakah kau pernah memikirkan hal ini..?

Itu kekuatan ALLOH SWT yang dianugerahkan kepada ibumu melalui ROHMAN dan ROHIMNYA , ini adalah sumber kekuatan para AULIYA..

Aku diam seribu bahasa, terasa hati ini ingin menangis sekuat kuatnya..


Lalu orang gila itu berkata lagi :

KAU BANGGA DAN TAKJUB DENGAN KAROMAH PARA WALI.. TAPI, PERNAHKAH KAU BANGGA DAN TAKJUB DENGAN KAROMAH IBUMU YANG ALLOH SWT anugerahkan kepadamu..?

PERNAHKAH KAU BANGGA DAN TAKJUB DENGAN KAROMAH IBU YANG MENGAJARKAN BERKATA-KATA KETIKA KAMU MASIH BAYI..?

Tidurnya sedikit karena kau selalu menangis.. Sebagaimana para AULIYA yang tidurnya sedikit karena memikirkan ummat NABI MUHAMMAD SAW yang banyak berkeluh kesah..

Apakah kau tidak tahu kalau itu adalah bukti karomah ibumu..? Tidakkah kau pernah mendengar kalimat ini :

Ridho orang tua adalah ridhonya ALLOH..

Para Auliya, mereka menjadi Wali Quthub disebabkan ridho dari orang tua mereka.. Tidakkah kau sadar bahwa doa dan harapan kedua orang tuamu hampir setara dengan Wali Quthub..?

Siapa Doanya Lebih makbul dan mustajabah antara Wali dan Doa seorang Ibu kepada anaknya..? 

Astaghfirulloh al'adzim.. Yaa Alloh, mendengar celotehan orang gila tersebut seakan petir menyambar seluruh tubuhku, badanku rasanya hancur binasa.. Ingin sekali aku rasanya menangis sekuat-kuatnya..


Orang gila itu berdiri lalu berkata sambil menunjuk kearahku :

Lihat dirimu, kelak kau akan jadi seorang BAPAK, Apakah kau tahu karomah Bapakmu selama ini..? Lihat tangannya, lihat punggungnya lihat kulitnya, setiap hari ia membanting tulang agar kau tetap dapat makan, tetap tertawa, tetap tersenyum, dia bekerja siang dan malam hanya untuk mengabulkan segala macam pinta dan rengekmu, ketika kau kecil dirimu melakukan kesalahan dialah orang yang paling di depan membelamu, ketika kau dalam bahaya dia rela menghadapi bahaya itu untuk menyelamatkanmu, dia tanggung bebanmu dan ibumu dibelakangnya walau kian tua dia tetap berusaha menjagamu sehingga dewasa, tidakkah kau sadari bahwa Bapakmu itu seorang MUJAHID FISABILILLAH..? Yang setiap hari dia berjuang menafkahi kehidupanmu dan adik beradikmu bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun, dia Bapakmu..! Dia adalah MUJAHIDIN kebanggaanmu..

Yaa Robb, aku seperti hancur lebur mendengar celotehan orang gila tersebut, bahkan ternyata selama ini aku yang gila bukan dia, aku melupakan siapa sesungguhnya orang tuaku sendiri, aku melupakan semua yang mereka beri padaku, bahkan aku sering takjub akan pesona dan karomah wali tapi aku tak pernah sadar dengan orang tuaku sendiri yang merupakan wali tanpa nama dan tanpa gelar kewalian..

Sesaat kemudian orang gila itu berlalu meninggalkanku tanpa sepatah katapun, aku mengikuti dia dari belakang ingin tahu kemana dia pergi.. Dan dia mendatangi 2 kuburan, dan dia duduk bersila disana.. Mulutnya komat kamit seperti orang yang berdialog lalu kemudian dia tertawa terbahak-bahak sambil senyum dihadapan 2 kuburan itu, tapi aku tak tahu kuburan siapakah itu namun aku berkhusnudzon mungkin itu kuburan seorang wali besar, karena dari celotehan orang gila itu sepertinya dia tahu benar tentang wali, jadi aku fikir itu kuburan seorang wali..


Tiba-tiba setelah selesai dia tertawa, dia diam, suasana menjadi hening, kemudian kulihat dia mulai menangis.. Menitiskan airmata dengan suara terisak-isak, tangisannya begitu pilu sehingga menyayat hatiku untuk turut menangis, aku tak tahu apa yang diucapkannya, sambil tangannya membelai belai kuburan itu, tangisannya menjadi lebih emosi, aku menjadi sedih bercampur bingung karena tidak tahu mengapa dia menangis.. Namun akhirnya aku faham mengapa dia meraung-raung menangis dikuburan yang kusangkakan seorang wali, ditengah tangisnya aku mendengar dia mengucapkan :

Makkk..! 

Lalu pada kuburan yang sebelahnya dia berkata :

Ayah..! 

Kini aku baru faham mengapa orang-orang mulai menganggap dia gila, sebab dia sering tertawa, menangis meraung, dan berbicara sendiri di kuburan, seandainya aku jadi dia bisa jadi aku akan sama dengannya menjadi gila karena ditinggalkan pergi oleh kedua orang paling yang disayangi, kita tidak tahu apa yang dilaluinya..

Aku membalikkan badanku dan berangsur pergi, bergegas ingin pulang kerumah untuk menemui orang tuaku (ibuku) yang masih hidup kala itu.. Alhamdulillah aku merasa beruntung masih memiliki wali tanpa nama tanpa gelar yang masih ada di depanku saat itu..

Sepanjang jalan aku berdoa kepada Alloh :

Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa robbayaanii shoghiroo..

Sayangilah Ayah Dan Ibu.




Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama