[Ask] Kisah Miqdad bin Aswad - Umar bin Khattab

 Ask - Ask.co.id

[Ask] Kisah Miqdad bin Aswad - Umar bin Khattab

[Ask] Kisah Miqdad bin Aswad - Umar bin Khattab

Membicarakn Miqdad bin Amr, pembicaraan kita terfokus kepada sosok sahabat mulia, yang termasuk assabiqunal awwalun yaitu orang yang menyatakan Islam secara terang-terangan yang ketujuh, sehingga harus menanggung penderitaan kemurkaan dan kekejaman orang-orang Quraisy. 

Ibnu Mas’ud ra mengatakan, “ Orang yang pertama kali memperlihatkan keislamannya ada tujuh orang, “ seraya menyebut Miqdad bin Aswad sebagai salah seorang dari mereka.


Miqdad adalah anak angkat dari al-Aswad Abdi Yaghuts, tetapi dengan adanya larangan dalam ayat yang turun pada waktu itu untuk penisbatan anak angkat kepada ayah angkat maka dikembalikanlah nisbat itu kepada orang tua kandungnya yaitu Amr bin Tsalabah bin Malik al-Kindi yang lebih dikenal dengan Miqdad bin Aswad.



Dalam sejarah Islam, Miqdad bin Aswad dikenal sebagai pejuang Islam yang pemberani. Abdullah bin Mas’ud ra mengatakan, “ Aku telah menyaksikan perjuangan miqdad, sehingga aku lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini. ‘


Pada suatu saat Rasulullah mengajak musyawarah semua kaum Muslimin, mereka akan menghadapi peperangan yang pertama dengan kaum Musyrikin, Rasulullah SAW menguji keimanan mereka. Pendapat diperlukan agar perjuangan dapat dimenangkan, kemenangan ini bukan juga atas usaha mereka semata tetapi juga atas pertolongan Allah SWT.


Miqdad khawatir kalau diantara para sahabat ada yang berat untuk bertempur. Kali ini pertempuran dalam upaya mempertahankan keimanan mereka, yaitu agama Islam. Sebelum Miqdad berbicara, maka Abu Bakar Ash Shiddiq telah mendahuluinya, dengan lantunan kalimat yang berkesan, tentramlah hati Miqdad, setelah itu Umar bin Khattab berbicara, sungguh menakjubkan.


Kini giliran Miqdad tampil berbicara, Wahai Rasulullah, laksanakanlah apa yang dititahkan Allah, kami akan bersamamu. Demi Allah kami tidak  akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa, ‘ Pergi dan berperanglah kamu bersama Tuhanmu, sedangkan kami akan duduk menunggu di sini.

 ‘Tetapi kami akan mengatakan kepadamu, “ Pergi dan berperanglah engkau bersama Tuhanmu, dan kami ikut berjuang bersamamu. “ Demi zat yang telah mengutusmu membawa kebenaran seandainya engkau membawa kami ke dalam lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kirimu, di bagian depan dan di bagian belakangmu, hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu. “

Maka hati Rasulullah SAW menjadi tentram, maka persiapan pun dilakukan oleh Rasulullah dan bersama para sahabat dalam upaya menghadapi perang Tabuk.



Suatu hari,  ia diangkat oleh Rasulullah SAW  sebagai pemegang kendali (Amir) di suatu daerah, tatkala ia kembali dari tugasnya, Nabi bertanya , “ Bagimana pendapatmu setelah menjadi amir ? “ Ia pun menjawab dengan jujur, “ Engkau telah menjadikan diriku menganggap diri sendiri diatas semua manusia, sedangkan mereka semua di bawahku. Demi zat yang telah mengutusmu membawa kebenaran sejak saat ini saya tidak berkeinginan menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untuk selama-lamanya. ‘

Miqdad adalah seorang laki-laki yang tidak ingin tertipu oleh dirinya sendiri dan tidak mau terperdaya oleh kelemahannya.



Miqdad bin Aswad ra pernah melewati sejumlah orang yang berharap mengalami ujian sebagaimana Allah menguji Rasul-Nya dan para sahabat. Maka ia pun berkementar. “ Sesungguhnya aku pernah mendengar  Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya orang yang  berbahagia adalah orang yang benar-benar dijauhi dari fitnah-fitnah. “ Beliau mengucapkan tiga kali.



Beliau Miqdad bin Aswad juga seorang yang dermawan, bahkan dia berwasiat untuk memberikan kekayaannya kepada Hasan dan Husin sebanyak 30 ribu dirham dan kepada Ummahatul Mukminin masing-masing memperoleh 7 ribu dirham.


Setelah perjuangan dan pengorbanan yang besar bagi Islam dan Kaum Muslimin, Miqdad bin Aswad r.a wafat di Madinah pda tahun 33 H dalam usia 70 tahun. Khalifah Utsaman bin Affan sendiri yang memimpin shlat jenazah ini dan di makamkan di Baqi’.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama