7 Perjanjian Jin Ummu Shibyan Dengan Nabi Sulaiman

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

7 Perjanjian Jin Ummu Shibyan Dengan Nabi Sulaiman

Diriwayatkan Nabi suliaman bin Daud a.s. bahawa baginda telah melihat seorang perempuan tua yang sudah beruban rambutnya, dua matanya berwarna biru, kedua-dua keningnya bertanduk, kecil betisnya, rambutnya kusut, mulutnya ternganga dan keluar pucuk api daripadanya, dapat membelah bumi dengan menggunakan kukunya yang tajam dan bisa memecahkan batu-batan yang besar dengan pekikan suaranya.

7 Perjanjian Jin Ummu Shibyan Dengan Nabi Sulaiman

Pada suatu hari ketika Nabi Sulaiman A.S duduk diatas Kursinya di tengah perjalanan dengan Angin yang membawa permadaninya, Burung, serta bala tentara semua golongan Jin yang mengiringinya dan melayaninya dengan penuh Khidmat ( Mengadakan perjalanan dari Syam Syria ke Rum ), dan didampingi oleh Malaikat Jibril A.S serta Mikail A.S disebelah kanan dan kirinya.

Tiba-Tiba beliau dikejutkan oleh menghadapnya seorang wanita tua dari golongan Jin yang mempunyai taring seperti gading Gajah, Rambutnya dan bulu bulunya seperti pelepah pohon Kurma yang mengeluarkan bau tidak sedap, Hidungnya mengeluarkan asap, Suaranya seperti petir yang menggelegar kuat dan dahsyat dengan lolongan seperti serigala dan Ringkiknya ringkik Khimar ( Keledai ), Matanya merah menyala seperti kilat menyambar,



Perawakannya tinggi besar yang kedua kakinya mengangkangi antara 2 Lembah, Perkataannya keji dan sangat buruk. Terkejut tatkala nabi Sulaiman A.S melihatnya sehingga beliau bersujud kepada Alloh S.W.T ( dalam riwayat yg lain beliau sujud sambil membaca Subbuhun Quddusun Robbuna Wa Robbul Malaikati Warruhi 3x ).

Kemudian beliau mengangkat kepala dari sujudnya lalu berkata “ Wahai engkau wanita tidak pernah aku melihat mahluq yang paling buruk darimu dan tidak ada mahluq yang lebih buruk darimu, Siapa namamu ? Dan bagaimana keberadaanmu ?”, Maka berkatalah dia, “ Hammah Binti Hammah ( Anak perempuan dari Iblis ) Adapun julukanku adalah “Ummu Shibyan”, dan aku bertempat tinggal di udara antara langit dan bumi, Nabi Sulaiman bersabda : ” Wahai terkutuk kepada manusia yang bagaimanakah engkau bisa menguasainya ? ” Menjawab Hammah ” Kepada manusia yang buruk perangainya, dan kepada manusia yg tidak ada besertanya.


Ayat dari kitabulloh dan cincinmu ya nabiyalloh aku masuk pada mereka melalui mengalirnya darah dalam uratnya, dan aku masuk pada mereka kepada apa yg mereka bawa, dan aku masuk pada diri diri mereka, Aku dan bala tentaraku suka sekali mendiami rumah-rumah yg kosong, dari akulah semua sumber penyakit dan semua sumber yg membahayakan, Akulah yang mengurangi harta hartanya orang yg berdagang, Akulah yg menyebabkan anak anak kecil menangis, akulah yg menyebabkan wanita Mandul, Jomlo, keguguran dan masih banyak lagi perbuatan – perbuatan buruk yg lainnya” 


Kemudian Nabi Sulaiman bersabda ” Wahai yg di laknat bagaimana caranya engkau menyakiti anak-anak kecil serta membuatnya sakit dan bagaimana pula engkau bisa mengurangi hartanya manusia ?”, Menjawab Ummu Shibyan L.A ( La’natulloh ‘Alaihi )”Wahai Nabiyalloh Aku memukul persendian tulang anak kecil tersebut dan aku memakan dagingnya serta aku meminum darahnya, dan aku tampar wajahnya sehingga anak tersebut menangis tiada henti, Dan aku mendatangi harta hartanya manusia kemudian aku meraung / menjerit dengan satu kali raungan sehingga lari karena terkejut orang yang memiliki hartanya dan kami meniup harta tersebut dengan angin dari tengah sampai akhir maka tidaklah bersisa harta tersebut sedikitpun. Kemudian Nabi sulaiman A.S berkata padanya “Aku akan mengikatmu dengan perjanjian kepada Alloh yang maha agung dan mengikatmu dengan ‘Ahdu dan aku akan merantaimu dengan rantai besi dan aku akan memenjarakanmu di dasar lautan,” Kemudian Malaikat Jibril A.S menghadap nabi sulaiman, maka berkata Nabi Sulaiman A.S “Seretlah terkutuk ini dan bakarlah dengan sebenar benarnya”,


Maka berkata Ummu Shibyan ” Wahai padukaku aku memohon kepadamu dengan Alloh yang menciptakan aku dan yg menciptakanmu janganlah engkau menyiksaku dengan api karena tidak ada yang pantas menyiksa dengan api kecuali Alloh yang maha raja maha Mulia serta Alloh yang maha agung dan alloh yang maha memaksa, Ringankanlah bagiku siksaan ini niscaya aku akan memberitahumu tentang perkaraku nama namaku dan semua perbuatan perbuatanku, 

Menjawab Nabi Sulaiman A.S ” Bagaimana aku bisa meringankan Sikasa terhadapmu dengan perbuatan dan pekerjaanmu seperti ini justru aku akan memenjarakanmu di dasar lautan yang paling dalam dan aku akan mengucurkan ke kepalamu cairan timah dan tembaga yang sangat panas serta aku akan menyiksamu dengan siksa yang sangat pedih dan aku akan meminumkan kepadamu cairan nanah yg sangat busuk.


Dari kisah tsb, terciptalah 7 buah perjanjian yg inti dari semuanya adalah bahwa setiap Jin penggangu pasti berasal dari tentara dan anak cucunya ummu syibhan. Ummu syibhan di ikat oleh perjanjian ini yg pasal2 dari tiap perjanjian tersebut adalah melarang ummu syibhan dan tentara serta anak cucunya untuk mencelakia setiap cucu anak adam. Jika kenyataan jaman sekarang banyak Jin-jin penganggu itu besar kemungkinan dari keturunannya Ummu syibhan.


Inilah doa-doanya :

Kalimat perjanjian tersebut, sebagai beikut:

العهد الأول(Perjanjian I)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَالهَ إلاَّ هُوَ كُلُّ شَيْءٍهَالِكٌ إلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ إنِّيْ لاَ أقْرَبُ وَلاَ أدنُومَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِ هَذَا الْحِجَابَ ولا أضُرُّه في أهْلِهِ وَلاَ ولَدِهِ وَلاَمَالِهِ وَلاَ أضُرُّهُ فِى لَحْمِهِ وَلاَ دَمِهِ وَلاَ شَعْرِهِ وَلاَ بَشَرِهِ وكُلِّ مَا يُحيطُ شِفْقَتَهُ واللهُ عَلَى مَاأقُوْلُ وَكِيْلٌ شَهِيْدٌ.

العهد الثاني (Perjanjian II)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وحَقَّ اللهِ الَّذِى لاَالَهَ إلاَّ هُوَ عاَلِمُ اْلغَيْبِِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ رَافِعُ السَّمّاءِ بِغَيرِ عَمَدٍ وبَسَطَ اْلأَرْضَ عَلَى مَاءٍ مَحْبُوْسٍ وِبِحَقِّ نُوْرِ النُّوْرِ وَمُدَبِّرِ اْلأُمُوْرِ وَحَقِّ الرَّبِّ الَّذِى خَلَقَ آدَمَ وَحَوَّاءَ ونَفَخَ فيهِ مِنْ رُوحِهِ وسَجَدَتْ لَهُ الْمِلاَئِكَةُ إنِّيْ لاَ أقْرَبُ مَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِِ هَذَا الْحِِجَابَ صَغيراً كَانَ أَوْ كبيراً ذَكَراً أَوْ أُنْثَى فَطِيْماً كَانَ أوْرَضِيْعاً وَاللهُ عَلَى مَاأقُوْلُ وَكِيْلٌ.

العهد الثالث (Perjanjian III)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَإلَهَ إلاَّ هُوَ اْلعَزيزُاْلجبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشرِكُوْنَ إنِّيْ لاَ أقْرَبُ وَلاَ أَدنُوْ مَنْ عَلَّقَ عَلَيهِ هَذَا الْحِجَابَ وَلاَ أَدْخُلُ لَهُ بَيْتاً لاَهُوَ وَلاَ أوْلاَدُهُ مَادَامَتِ اْلأَرْضُ وَالسَّمَوَاتُ وَحَقِّ اللهِ اْلقَاهِرِ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَيُّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ وَباِلإِسْمِ الَّذِى خَرَجَ بِهِ يُونُسَ مِنْ بَطْنِ الْحُوْتِ إنِّيْ لاَ أقْرَبُ مَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِ هَذَا اْلحِجَابَ وَاللهُ عَلَى مَا أقُوْلُ وَكِيْلٌ.

العهد الرابع (Perjanjian IV)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَإلَهَ إلاَّ هُوَ الْخَالِقُ اْلبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنىَ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَهُوَ اْلعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ إنِّي لاَ أقْرَبُ مَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِ هَذَا الْحِجَابَ وَلاَ أَتَعَرَّضُ لَهُ إنْ كانَ صَغِيْراً أوْ كَبِيْراً ذَكَراً أو أُنثَى وَلاَ أَقْرَبُ حَيَوَانَهُ وَاللهُ عَلَى مَاأقُوْلُ وَكِيْلٌ.

العهد الخامس (Perjanjian V)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَإلَهَ إلاَّهُوَ الْكَبِيْرُالْمُتَعَالِ ذُوالْجَلاَلِ وَاْلإكْرَامِ لاَتُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ إنِّيْ لاَ أَقْرَبُ كُلَّ مَنْ عَلَّقَ عَلَيهِ هَذَا الْحِجَابَ وَلاَ أَدْخُلُ لَهُ بَيْتاً مَادَامَ مَعَهُ هَذَا اْلكِتَابُ وَاللهُ عَلَى مَاأقُوْلُ وَكِيْلٌ.

العهد السادس (Perjanjian VI)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَإلَهَ إلاَّ هُوَ اْلعَزِيْزُاْلعَظِيْمُ اْلأَعْظَمُ الْكَبِيْرُ اْلأَكْبَرُ الَّذِى خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ إنِّيْ لاَأقرَبُ كُلَّ مَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِ هَذَا الْحِجَابَصَغِيْراً أَوْ كَبِيْراً ذَكَراً أَوْ أُنْثَى وَاللهُ عَلَى مَاأقُوْلُ وَكِيْلٌ شَهِيْدٌ.

العهد السابع (Perjanjian VII)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وحَقِّ اللهِ الَّذِى لاَإلَهَ إلاَّ هُوَ اْلأَوَّلُوَاْلآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَاْلبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ إنِّيْ لاَ أقْرَبُ كُلَّ مَنْ عَلَّقَ عَلَيْهِ هَذَا الْحِجَابَ وَهَذِهِ اْلأَسْمَاءَ وَعَهْدٌ عَليَّ كُلَّ عَهْدٍأعْطَيْتُهُ لَكَ وَشَهِيْدٌ بَيْنَنَا اللهُ وَاللهُ عَلَى مَاأَقُوْلُ وَكِيْلٌ وَشَهِيْدٌ وَكَفِيْلٌ.


Dari cerita ini kita di anjurkan untuk selalu berdoa dalam keadaan apapun agar kita selalu mendapat lindungan Allah SWT



Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.

Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama