[Ask] Tawasul yang bertentangan dengan Islam

 Ask - Ask.co.id

[Ask] Tawasul yang bertentangan dengan Islam

Pengertian Tawasul menurut Ibnu Almanzhur , “ Al-wasilah bermakna al-qurbah (pendekatan), yaitu mendekat kepada-Nya dengan sesuatu amal.

[Ask] Tawasul yang bertentangan dengan Islam

” Al-Fairuz Abadi berkata, “ Berperantara kepada-Nya dengan sesuatu perantara, yaitu melakukan suatu perbuatan yang mendekatkan dirinya kepada-Nya sebagai suatu tawasul.”


" Ar-Raghib al-Ashfahani Berkata, “ Hakekat dari al-wasilah kepada Allah SWT adalah memperhatikan jalan-Nya dengan ilmu dan ibadah, serta menapaki kemuliaan syariat seperti taqarrub. ” 


Demikian pula Al-Fayumi berkata, “ Bertawasul kepada Rabbnya dengan suatu wasilah, yaitu mendekat kepada-Nya dengan suatu amal. Dengan demikain dapat kita simpulkan bahwa Tawasul adalah melakukan suatu perbuatan dengan perantara melalui ibadah dan amal.



Tawasul  yang bertentangan dengan Islam

Sekarang apa saja tawasul yang bertentangan dengan Islam. Para ulama sepakat bahwa tawasul yang bertentangan dengan Islam yaitu :


1. Tawasul yang dilakukan dengan sarana (wasilah) yang tidak disebutkan oleh syariat. Contohnya adalah Tawasul kepada Allah SWT dengan kedudukan seseorang yang memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT, seperti tawasul dengan kedudukan Nabi Muhammad SAW dengan berkata, “ Ya Allah, sesungguhnya saya bermohon dengan kedudukan Nabi-Mu agar demikian dan demikian.”, karena yang demikian itu menetapkan suatu sebab yang tidak diakui oleh syariat. Yang mulia Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “ Tawasul dengan kedudukan, keberkahan, kehormatan dan diri seseorang bukanlah suatu yang dibolehkan menurut sebagian besar ulama, karena tawasul itu adalah perkara taufiqiyah (hak mutlak syariat) di mana tidak ada sesuatu pun dari tawasul itu yang boleh dilakukan kecuali yang dibolehkan oleh syariat, dan tidak ada sama sekali riwayat dari syariat yang menunjukkan adanya tawasul-tawasul tersebut .” Contoh lain dari tawasul dengan sarana yang tidak dibicarakan oleh syariat adalah seseorang bertawasul kepada Allah SWT dengan doa seorang mayit, di mana ia meminta kepada mayit tersebut agar mendoakan kepada Allah SWT untuknya. Ini bukanlah wasilah tetapi ini adalah sebuah kebodohan dimana menurut Hadis Nabi SAW dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Muslim no.1631 bahwa apabila manusia meninggal maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang selalu mendoakannya.


2. Tawasulnya orang-orang musyrik dengan berhala-berhala dan patung-patung mereka dan tawasul orang-orang jahil dengan wali-wali mereka. Ini adalah tawasul syirik. Karena orang-orang yang bertawasul itu berdoa kepada orang yang mereka anggap sebagai wasilah, seseorang datang kepada orang lain yang dianggapnya sebagai wali seraya berkata, “ Wahai Wali Allah, selamatkanlah saya dengaan lafazh seperti ini, wahai ahli bait selamatkan saya, wahai Nabi Allah selamatkanlah saya.” Semua ini tidaklah benar dinamakan sebagai tawasul akan tetapi hal ini dinamakan sebagai syirik, karena berdoa kepada selain Allah SWT adalah syirik dalam agama Islam.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama