[Ask] Kisah Penghuni Gua & Tawasul Dengan Amal Saleh

 Ask - Ask.co.id

[Ask] Kisah Penghuni Gua & Tawasul Dengan Amal Saleh

[Ask] Kisah Penghuni Gua & Tawasul Dengan Amal Saleh

Suatu ketika tiga orang laki-laki sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun hingga mereka berlindung ke dalam suatu gua yang terdapat di gunung. Tanpa diduga sebelumnya, ada sebongkah batu besar jatuh menutup mulut gua dan mengurung mereka di dalamnya.

Kemudian, salah seorang dari mereka berkata kepada temannya yang lain, “ ingat-ingatlah amal saleh yang pernah kalian lakukan hanya karena mengharap rida Allah semata. 


Setelah itu, berdo’a dan memohonlah pertolongan kepada Allah dengan perantaraan amal saleh tersebut, mudah-mudahan Allah akan menghilangkan kesulitan kalian.” Kemudian salah seorang dari mereka berkata, “ Ya Allah, Ya Tuhanku, dulu aku mempunyai dua orangtua yang sudah lanjut usia. Selain itu, aku juga mempunyai seorang istri dan beberapa anak yang masih kecil. Aku menghidupi mereka dengan mengembalakan ternak. Apabila pulang dari mengembala, akupun segera memerah susu dan aku dahulukan untuk kedua orang tuaku.

 Lalu aku berikan air susu tersebut kepada kedua orangtuaku sebelum aku berikan kepada anak-anakku. Pada suatu ketika, tempat pengembalaanku jauh, hingga aku baru pulang pada sore hari. Ternyata aku mendapati kedua orangtuaku sedang tertidur pulas. Lalu, aku seperti biasa, aku segera memerah susu. Aku berdiri di dekat mereka karena tidak mau membangunkan tidur mereka. Akan tetapi, aku juga tidak ingin memberikan air susu tersebut kepada anak-anakku sebelum diminum oleh kedua orangtuaku, meskipun mereka, anak-anakku, telah berkerumun di telapak kakiku untuk meminta minum karena sangat lapar.

 Keadaan tersebut aku dan anak-anakku jalankan dengan sepenuh hati hingga terbit fajar. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa aku melakukan perbuatan tersebut hanya untuk mengharap rida-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami hingga kami dapat melihat langit !”  Akhirnya Allah membuka celah lubang gua tersebut, hingga mereka dapat melihat langit.



Orang kedua dari mereka berdiri sambil berkata, “ Ya Allah, dulu aku mempunyai seorang sepupu perempuan ( anak perempuan paman ) yang aku cintai sebagaimana cintanya kaum laki-laki yang menggebu-gebu terhadap wanita. Pada suatu ketika aku pernah mengajaknya untuk berbuat mesum, tetapi ia menolak hingga aku dapat memberinya uang seratus dinar. Setelah susah payah mengumpulkan uang seratus dinar, akhirnya akupun mampu memberikan uang tersebut kepadanya.

Ketika aku berada di antara kedua pahanya (telah siap untuk menggaulinya), tiba-tiba ia berkata, “ Hai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu membuka cincin (menggauliku) kecuali setelah menjadi hakmu (menikah). “ Maka akupun bangkit dan meninggalkannya. Ya Allah sesungguhnya Engkaupun tahu bahwa aku melakukan hal itu hanya untuk mengharapkan ridamu. Oleh karena itu bukakanlah suatu celah lubang untuk kami! “  Akhirnya Allah membukakan sedikit celah lubang lagi untuk mereka bertiga. 




Seorang lagi berdiri dan berkata, “ Ya Allah, ya Tuhanku, dulu aku pernah menyuruh seseorang untuk mengerjakan sawahku dengan cara bagi hasil. Ketika ia telah menyelesaikan pekerjaannya, ia pun berkata, “ Berikanlah hakku kepadaku!” 

Namun akau tidak dapat memberikan kepadanya haknya tersebut hingga ia merasa jengkel dan pergi. Setelah itu, akupun menanami sawahku sendiri hingga hasilnya dapat aku kumpulkan untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji beberapa pengembalanya.

 Selang beberapa lama  kemudian, orang yang haknya dahulu tidak aku berikan datang kepadaku dan berkata, “ Takutlah kamu kepada Allah janganlah berbuat zalim terhadap hak orang lain!” 

Lalu aku berkata kepada orang tersebut, “ Pergilah ke beberapa ekor sapi beserta para pengembalanya itu dan ambillah semuanya untukmu!” 

Orang tersebut menjawab, “ Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku!” Kemudian aku katakan lagi kepadanya’     

Sungguh aku tidak bermaksud mengolok-olokmu. Oleh karena itu, ambillah semua sapi itu beserta para pengembalanya untukmu!” Akhirnya orang tersebut memahaminya dan membawa pergi semua sapi itu. 

Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah mengetahui bahwa apa yang telah aku lakukan dahulu hanya untuk mencari rida-Mu. Oleh kara itu, bukalah bagian pintu gua yang belum terbuka!”  Akhirnya Allah pun membukakan sisa untuk mereka.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama