Takut Dan Khawatir Terhadap Allah - Hadits Qudsi

 Ask - Ask.co.id - Index

Assalamualaikum Sahabat Bagaimana Keadaan Kalian Hari Ini, Kami Doakan Semoga Sehat Selalu.

Takut Dan Khawatir Terhadap Allah - Hadits Qudsi

Hadits Qudsi salah satu jenis hadits di mana perkataan Nabi Muhammad disandarkan kepada Allah atau dengan kata lain Nabi Muhammad meriwayatkan perkataan Allah. 

Hadits qudsi adalah hadits yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Maka dari itu, Al Quran lebih utama dibandingkan hadits qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya.

Hadits Qudsi

Takut Dan Khawatir Terhadap Allah - Hadits Qudsi.


Dari Rib’i bin Hirasy berkata : “Uqbah bin ‘Amr berkata kepada Hudzaifah : “Tidakkah kamu bercerita kepada kami sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah saw. ?” Ia menjawab : “Sesungguhnya saya mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya apabila Dajjal keluar, maka ia membawa air dan api”. Adapun sesuatu yang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu api maka sesungguhnya sesuatu itu air dingin, dan sesuatu yang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu air maka sesungguhnya sesuatu itu api yang membakar. Barangsiapa di antaramu yang menjumpai, maka hendaklah ia menempatkan diri pada yang dipandang bahwa sesuatu itu api, karena sesungguhnya dia adalah air dingin (sejuk)”. Hudzaifah berkata . “Saya mendengar beliau bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi oleh malaikat untuk mencabut ruhnya, lalu ditanyakan kepadanya : “Apakah kamu mengetahui kebaikanmu?”. Ia menjawab : “Saya tidak tahu”. Dikatakan kepadanya : “Lihatlah”. Ia berkata : “Saya tidak tahu sesuatu, hanya saja pernah berbai’at kepada manusia di dunia, dan aku membalas mereka lalu saya memberi tangguh kepada orang kaya dan membebaskan kepada orang yang kesulitan. “Lalu Allah memasukkannya ke sorga”. Ia berkata : “Saya mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya seorang laki-­laki hampir meninggal. Ketika ia putus asa terhadap hidupnya, ia berpesan kepada keluarganya : “Apabila saya mati, maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak dan nyalakanlah api padanya, sehingga apabila api itu telah membakar daging dan tulangku, maka ambillah dan tumbuklah. Kemudian carilah hari yang berangin keras dan taburkanlah ke sungai”. Maka mereka melaksanakannya, lalu Allah menghimpunnya dan bertanya kepadanya: “Kenapakah kamu perbuat itu semua ?” Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu” maka Allah mengampuninya. Uqbah bin Amr berkata : “Saya mendengar beliau menyabdakan hal itu dan orang tersebut tukang gali”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari ‘Uqbah bin Abdul Ghafir dari Abu Sa’id Al Khudri ra. dari Nabi saw. bahwasanya seorang yang sebelummu diberi kenikmatan harta oleh Allah. Ketika ia akan meninggal ia berkata kepada anak-anaknya : “Aku ini ayah macam apa bagimu ?”. Mereka menjawab : “Ayah yang terbaik”. Ia berkata : “Sesungguhnya saya tidak pernah berbuat baik, apabila aku meninggal maka bakarlah saya, kemudian hancur luluhkan dan taburkanlah pada hari yang berangin kencang”. Maka mereka melakukannya. Lalu Allah Azza wa jalla menghimpunnya dan berfirman : “Apakah yang membebani kamu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu”. Maka Allah memberikan rahmatNya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari Rib’i bin Hirasy berkata : “Uqbah bin Amr Al Anshari berkata kepada Hudzaifah : “Tidakkah kamu bercerita kepada kami akan sesuatu yang kamu dengar dari Nabi saw. ?” Ia menjawab : “Saya mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya seseorang yang hampir mati, ketika ia putus asa dari hidup ia berpesan kepada keluarganya : “Apabila saya mati maka kumpulkanlah kayu yang banyak untukku. Kemudian nyalakan api, sehingga apabila api itu telah memakanku (membakarku) dan terus sampai ke tulangku maka ambillah dan tumbuklah dan tebarkanlah di dalam sungai pada hari yang panas atau hari yang berangin. Lalu Allah menghimpunnya dan berfirman : “Kenapakah kamu memperlakukan ini ?” Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu”. Maka Dia mengampuninya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Ada seseorang yang keterlaluan terhadap dirinya. Ketika menjelang mati ia berkata kepada anak-anaknya : “Jika saya mati bakarlah saya, remukkanlah saya kemudian taburkanlah saya di angin. Demi Allah jika Tuhanku mampu terhadapku niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang tidak ditimpakan kepada orang lain”. Ketika ia meninggal, hal itu dilaksanakan terhadapnya. Tiba-tiba ia dapat berdiri (setelah dihidupkan lagi) lalu Allah berfirman : “Apakah yang mendorongmu untuk berbuat demikian itu ?” Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, yang mendorong adalah ketakutanku kepadaMu”. Lalu Allah mengampuninya”. Selain Abu Hurairah berkata : “Takut kepadaMu wahai Tuhan-ku” (Hadits di takhrij oleh Bukhari).


Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata : “Apabila ia meninggal maka bakarlah ia dan tebarkanlah separohnya di lautan, maka demi Allah jika Allah mampu atasnya niscaya Dia menyiksanya yang tidak pernah ditimpakan kepada seseorangpun di dunia. Maka Allah memerintahkan kepada lautan lalu mengumpulkan apa yang ada didalamnya, dan memerintahkan daratan lalu mengumpulkannya. Kemudian Allah berfirman : “Kenapakah kamu berbuat (demikian) ?”. Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu sedang Kamu lebih mengetahui” maka Dia mengampuninya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari Abu Said ra. dari Nabi saw. bahwasanya belaiu menuturkan seorang laki-laki yang telah lampau atau or­ang yang sebelummu mengatakan suatu perkataan yakni ia diberi anak dan harta benda oleh Allah. Ketika mati hampir tiba, ia berkata kepada anak-anaknya : “Ayah macam apa saya ini bagimu ?”. Mereka menjawab : “Sebaik­-baik ayah”. Ia-berkata : “Sesungguhnya ia tidak menyimpan atau menanam kebaikan di sisi Allah. Jika Kuasa atasnya niscaya Dia menyiksanya. Maka perhatikanlah.

Jika saya mati maka bakarlah saya, sehingga bila saya telah menjadi arang (abu) lumatkanlah saya, atau ia berkata : “Hancurkanlah saya. Jika ada hari yang berangin ribut, taburkanlah saya padanya”. Nabi saw. bersabda : “Ia mengambil perjanjian mereka atas yang demikian itu. Demi Tuhanku, mereka melaksanakannya kemudian menaburkan pada hari yang berangin ribut”.

Allah Azza wa Jalla berfirman : “Jadilah” tiba-tiba ia menjadi seorang yang berdiri, lalu Allah berfirman : “Hai hambaKu apakah yang mendorongmu untuk melakukan apa yang telah kamu lakukan itu ?”. Ia menjawab : Takut kepadaMu atau untuk berpisah dari padaMu”. Beliau bersabda : “Ketika Tuhan bertemu dengannya, Dia memberikan rahmat”. Beliau bersabda pada lain kali : “Dia tidak menjumpainya selain dengan rahmat”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Seorang laki-laki berlebih-lebihan terhadap dirinya. Ketika hampir meninggal, ia pesan kepada anak-anaknya, dengan berkata : “Jika saya mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah. Kemudian taburkanlah saya di lautan. Demi Allah jika Tuhan mampu atasKu niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan pada seseorangpun”. Mereka mengerjakannya. Allah berfirman kepada bumi : “Tunaikanlah apa yang kamu ambil”. Tiba­-tiba ia berdiri (hidup lagi = pen). Allah berfirman kepadanya : “Apakah yang mendorongmu berbuat (berpesan) seperti itu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu wahai Tuhanku” atau “ketakutan kepadaMu”. Maka Allah mengampuninya karena (alasan) itu. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).


Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Seseorang berlebih-lebihan terhadap dirinya, sampai ketika mati hampir datang kepadanya, ia berkata kepada keluarganya : “Apabila saya telah mati maka bakarlah saya kemudian taburkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Allah kuasa atas saya niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang belum pernah untuk menyiksa makhlukNya seorangpun”. Beliau bersabda : “Maka keluarganya melaksanakannya. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada segala sesuatu yang telah memungutnya barang sedikit : “Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut”. Tiba-tiba dia berdiri (hidup lagi = Pen). Allah Azza wa Jalla berfirman : “Apakah yang mendorong berbuat (berpesan) itu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu”. Maka Allah mengampuni-Nya. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).


Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Ketika kematiannya hampir tiba ia berpesan kepada anak-­anaknya dengan berkata : “Jika saya telah mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah saya dan tebarkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Tuhanku mampu atasku niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang tidak pernah untuk menyiksa seseorangpun”. Beliau bersabda : “Mereka melaksanakannya, Allah berfirman kepada bumi : “Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut”. Tiba-tiba ia berdiri, Allah berfirman kepadanya : “Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal itu ?”. Ia menjawab. “Takut kepadaMu atau khawatir kepadaMu wahai Tuhanku”. Maka Allah mengampuninya. (Haditsd ditakhrij oleh Ibnu Majah).


KUMPULAN HADITS QUDSI

  1. Allah Menggenggam Bumi Kemudian Berfirman “AKULAH RAJA”
  2. Balasan Memusuhi Wali-Wali Allah
  3. Belaskasih Dan Doa Nabi Bagi Umat Beliau
  4. Barang Siapa Senang Bertemu Dengan Allah Maka Allah Senang Bertemu Denganya
  5. Dihari Qiyamat Dikatakan Kepada Nabi Adam “Keluarkan Keturunanmu Yg Masuk Neraka”
  6. Berdirinya Hamba Dihadapan Tuhan Pada Hari Qiyamat & Para Nabi Ditanya Tabligh
  7. Dorongan Mengerjakan Keutamaan & Larangan Melakukan Kehinaan
  8. Dimudahkan Bacaan Al Qur’an
  9. Dikumpulkanya Makhluq Dengan Ketakutanya
  10. Dikumpulkanya Hamba Dan Mereka Diseru Oleh Tuhan
  11. Firman Allah Kepada Rahim
  12. Ikhlas Beramal, Celaan Ria & Meninggalkan NahiMungkar
  13. Firman Allah Apakah Mereka Tertipu Denganku.? Atau Mereka Berani Terhadapku.?
  14. Firman Allah Kepada Penghuni Sorga
  15. Husnuzh Zhan (BAIK SANGKA) Kepada Allah Ta’ala
  16. Infaq Dan Keutamaanya
  17. Keutamaan Dzikir Dan Kalimah Tauhid
  18. Kemurahan Allah Ta’ala Melipat Gandakan Pahala Amal Saleh
  19. Kecintaan Allah Terhadap Hambanya & Pengaruhnya Kepada Kecintaan Makhluk
  20. Keutamaan Shalat Dhuha Keutamaan Shalawat & Salam Atas Nabi Saw
  21. Membenarkan Akidah
  22. Manusia Yang Pertama Kali Diadili Pada Hari Qiyamat
  23. Neraka Mengadu Kepada Tuhan
  24. Orang-Orang Mu’min Melihat Tuhan
  25. Orang Yang Sibuk Dengan Al Qur’an Dan Dzikir
  26. Panggilan Allah Kepada Para Hambanya
  27. Persediyaan Allah Untuk Hambanya Yang Shalih
  28. Penciptaan Adam
  29. Penciptaan Anak Adam
  30. Puasa Dan Keutamaanya
  31. Perdebatan Sorga Dan Neraka
  32. Rahmat Allah Mengalahkan Kemurkaanya
  33. Shalat
  34. Seseorang Itu Membutuhkan Anugrah Allah Ta’ala
  35. Syafa’at
  36. Sorga Itu Diharamkan Atas Orang-Orang Kafir
  37. Sesuatu Yang Melingkari Sorga Dan Neraka
  38. Sebagian Penghuni Sorga Mohon Izin Untuk Bercocok Tanam
  39. Takut Dan Khawatir Terhadap Allah
  40. Tiga Orang Yang Dicintai Oleh Allah Azza Wa Jalla
  41. Turunya Surat Al Kautsar
  42. Telaga Nabi Saw
  43. Yang Pertama Kali Dihisab Pada Hari Kiamat Adalah Shalat
  44. Yang Diharap Hanya Syafa’at Dari Rasulullah Saw
  45. Tabligh


Semoga Bermanfaat.

Banyak Hal Yang Akan Kita Bahas Silahkan Kunjungi Website Kami Secara Berkala Agar Anda Tidak Ketinggalan Informsi Yang Unik Dan Menarik Lainya, Share Bila Postingan Ini Bermanfaat.

Terimakasih Dan Sampai Jumpa.


Kategori : QuoteAskPediaAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama