Kisah Abu Nawas Raja Dipantati - Cerita 1001 Malam

 Ask

Kisah Abu Nawas Raja Dipantati - Cerita 1001 Malam

Kisah Abu Nawas Raja Dipantati - Cerita 1001 Malam

Suatu hari Abu Nawas pergi ke sebuah warung untuk minum teh bersama beberapa temannya. Ketika sedang asyik bersenda gurau tiba-tiba seorang teman berkata kepadanya.


“Wahai Abu Nawas, kali ini kami punya sebuah tantangan untukmu. Tapi kami rasa engkau tidak akan sanggup melakukannya!!” Kata salah satu teman kepada Abu Nawas.

“Jelaskan seperti apa tantangan kalian”, tanya Abu Nawas.


“Kami menantangmu untuk memantati sang baginda raja. Tapi kami rasa engkau tidak akan sanggup melakukannya. Karena sudah jelas engkau pasti tidak akan berani melakukannya, sebab baginda pasti akan langsung memancungmu atas penghinaan yang engkau lakukan.”  Kata temannya Lagi kepada Abu Nawas.


“Aku berani melakukannya, sebab hanya Allah SWT sebenarnya yang patut aku takuti. Sekarang apa imbalannya jika aku sanggup melakukannya?” Tanya Abu Nawas kepada temannya.

“Kami akan memberimu seratus keping emas, selain itu baginda harus tertawa ketika melihatmu menunjukkan pantat padanya.” Kata teman kepada Abu Nawas.

Abu Nawas menerima tantangan mereka dan kembali ke rumah.


Teman-teman Abu Nawas meyakini bahwa kali ini Abu Nawas pasti tidak akan lolos dari hukuman baginda, apalagi harus membuat tertawa setelah di pantati, pasti itu sangat mustahil. Di rumah, Abu Nawas sedang berpikir bagaimana caranya memantati baginda raja akan tetapi baginda akan tertawa ketika melihatnya, Akhirnya Abu Nawas mendapat akal agar nanti rencananya dapat berjalan mulus.


Beberapa hari berikutnya Abu Nawas diundang ke istana oleh Baginda Raja untuk menghadiri sebuah acara jamuan kerajaan. Semua pembesar dan orang-orang terdekat istana diundang, baginda juga mengundang raja-raja dari negeri sahabat. Oleh sebab itu beliau membuat sebuah pesta yang sangat megah.


Hari pelaksaksanaan acara jamuan telah tiba, Abu Nawas tidak segera berangkat menuju istana untuk menghadiri acara jamuan tersebut. Ia sengaja datang sedikit terlambat. Sedang teman-temannya mengawasinya dari kejauhan. Karena datang terlambat, setibanya di istana ia mendapat tempat duduk paling belakang sehingga baginda raja mengira ia tidak hadir di pesta tersebut.


Para ahli pidato mulai menyampaikan ceramahnya satu persatu, membuat para tamu undangan terkesan. Tibalah giliran baginda raja menyampaikan pidatonya sekaligus sebagai sambutan kepada para tamu undangan. Ketika baginda sedang menyampaikan pidato, baginda raja melihat Abu Nawas sedang duduk di atas tanah di tempat paling belakang dari tamu-tamu lain.  Selesai berpidato beliau lalu memanggil Abu Nawas untuk duduk di depan.


Baginda berkata, 

“Wahai Abu Nawas, kenapa engkau duduk di belakang? Dan kenapa engkau duduk di atas tanah ? majulah kesini dan duduk di atas karpet bersama kami.”

“Ampun baginda, hamba memang sudah duduk di atas karpet!!” Kata Abu Nawas kepada baginda.

“Karpet yang mana wahai Abu Nawas?” Tanya baginda.

“Karpet yang hamba bawa sendiri baginda!” Jawab Abu Nawas.


Baginda keheranan dan kembali bertanya.

“Dari tadi aku tidak melihat karpet di tempat dudukmu?”, tanya baginda kembali.

“Apakah baginda benar-benar ingin melihatnya?” Tanya Abu Nawas sambil beringsut ke depan menghampiri baginda.

“Ya cepat tunjukkan kepadaku.” Jawab baginda makin penasaran dan merasa aneh melihat perilaku Abu Nawas

“Baiklah baginda yang mulia.” Jawab Abu Nawas.


Abu Nawas yang telah berada di hadapan baginda langsung berdiri kemudian menungging membelakangi baginda raja menunjukkan potongan karpet yang sudah ditempelkan pada pantatnya kepada baginda.


Spontan baginda raja langsung tertawa terbahak-bahak kemudian diikuti dengan tawa para tamu yang hadir karena menyaksikan tingkah lucu Abu Nawas yang menempelkan karpet di pantatnya.


Teman-teman Abu Nawas yang menyaksikan dari kejauhan salut melihat Abu Nawas yang tidak kehabisan akal bulusnya bisa meloloskan diri dalam semua kondisi. Merekapun harus rela memberikan seratus keping untuk Abu Nawas karena telah berhasil melewati tantangan mereka.


Kumpulan Kisah Abu Nawas

Kisah Abu Nawas Melarang Rukuk Dan Sujud Dalam Sholat


Kategori : QuoteAskNewsPerpustakaanNasionalInternasionalFlora & FaunaTehnologiPropertiTravelSportFoodKesehatanPopulerEntertainmentAgamaVidio.

Baca Juga

Komentar

Lebih baru Lebih lama